12.12.2008

RETORIKA KAUM BIJAK

IMAM SYAFI’I berkata:

Aku keluhkan pada Waki’ (guru) akan buruknya hapalanku.

Lalu dia menganjurkan padaku agar aku meninggalkan maksiat.

Dia menyampaikan kepadaku bahwa ilmu itu cahaya.

Dan cahaya Allah tidak dihadiahkan kepada pelaku maksiat.

ALI BIN ABI THALIB BERPESAN KEPADA PUTERANYA, HASAN

Wahai anakku, jagalah dariku empat hal dan empat hal lain tidak akan mencederaimu selama engkau berpegang dengannya. Kekayaan yang maksimal adalah akal, kemiskinan terbesar adalah kebodohan, keliaran terbesar adalah kesombongan, dan garis keturunan yang terbesar adalah akhlak mulia.


Wahai anakku, hindarilah berteman dengan orang dungu karena dia kelihatan memberi manfaat kepadamu lalu dia mencelakakanmu. Hindarilah berteman dengan orang kikir karena dia menjauhkan darimu apa yang paling kamu butuhkan. Hindarilah berteman dengan orang bejat karena dia akan menjualmu dengan harga murah. Hindarilah berteman dengan pembohong, karena dia bagaikan fatamorgana, mendekatkan bagimu yang jauh dan menjauhkan yang dekat.


RENDAH HATI

Rendah hatilah bila Anda memperoleh martabat di tengah manusia.

Sungguh orang tinggi martabatnya adalah orang yang bersikap rendah hati.

Rendah hatilah bila harga diri Anda tinggi.

Sungguh kerendahan hati seseorang pertanda dia berakal.


RENDAH HATI

Rendah hati laksana bintang yang kelihatan rendah bagi yang melihatnya.

Pada permukaan air padahal dia sendiri tinggi di atas sana.

Janganlah Anda bagaikan asap membumbung tinggi dengan sendirinya.

Ke lapisan-lapisan udara padahal dia sendiri hina (tidak ada apa-apanya).

KESABARAN

Kesabaran itu bagaikan jadam pahit rasanya.

Akan tetapi, kesudahannya lebih manis daripada madu.

Berperangai snatunlah bila Anda didera kemarahan.

Dan penyabar bila musibah menimpaAnda.

BUSHAIRI mengatakan:

Nafsu itu bagaikan bayi, bila Anda biarkan terbiasa dengan kesenangan menyusu terus-terusan.

Namun, bila bila Anda lepas, dia akan terlepas dan berhenti.

Seringkali nafsu kelezatan indah di mata seseorang tetapi membinasakan.
Karena dia tidak sadar bahwa racun ada dalam lemak (yang lezat).

SYAIR 'AMRU BIN AL WARDI TENTANG MENUNTUT ILMU
Tuntutlah, janganlah malas,
Alangkah jauhnya kebaikan dari orang yang malas.
Dan jangan katakan sudah lewat masanya untuk belajar.
Karena semua yang berjalan di atas jalannya akan sampai.
Dan janganlah selalu menyebut asal usul dan rumpun suku Anda.
Sesungguhnya aslinya seseorang itu adalah apa yang dia telah capai.

ANJURAN UNTUK BELAJAR
Orang berilmu itu besar meskipun muda
Dan orang bodoh itu kecil walaupun sudah berumur.
Belajarlah karena tidak seorangpun dilahirkan dalam keadaan berilmu.
Tidaklah orang yang berilmu itu sama dengan orang bodoh.
Sesungguhnya tokoh masyarakat yang tidak berilmu,
Nampak kecil bila berada dalam suatu majelis pertemuan.

DORONGAN BELAJAR
Barang siapa tidak merasakan derita belajar sesaat.
Dia akan merasakan hinanya kebodohan sepanjang hidupnya.
Barang siapa meninggalkan belajar waktu mudanya,
Maka bertakbirlah empat kali atas kewafatannya.
Kehidupan pemuda sungguh hanya dengan ilmu dan ketaqwaan.
Tanpa ilmu dan taqwa, dia tidak dapat dianggap apa-apa sama sekali.



Tidak ada komentar: